
Washington DC, – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengungkapkan rasa bahagianya yang mendalam atas terpilihnya Paus Leo XIV, seorang tokoh kelahiran Chicago yang mengukir sejarah sebagai Paus pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Serikat. Peristiwa bersejarah ini disambut dengan sukacita oleh umat Katolik di AS dan menjadi momen kebanggaan nasional.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip pada Jumat (9/5/2025), Joe Biden, yang dikenal sebagai seorang Katolik yang taat, tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya atas kabar dari Vatikan tersebut. Pemilihan seorang Paus dari tanah kelahirannya sendiri dinilai sebagai suatu kehormatan besar.
“Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa dia merupakan Paus Amerika yang pertama. Sungguh menggembirakan, dan merupakan Kehormatan Besar bagi Negara kita,” ucap Biden.
Terpilihnya Paus Leo XIV ini menandai sebuah era baru bagi Takhta Suci Vatikan. Berita mengenai pemilihan Paus pertama dari AS ini datang setelah periode duka menyusul wafatnya Paus Fransiskus. Berdasarkan laporan sebelumnya, Mantan Presiden Joe Biden dijadwalkan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025 waktu setempat, mengindikasikan bahwa konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus telah berlangsung belum lama ini.
Sejarah Baru dan Harapan Umat
Pemilihan seorang Paus dari Amerika Serikat merupakan sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah panjang Gereja Katolik Roma. Hal ini sontak disambut dengan perayaan dan antusiasme luar biasa, khususnya di kalangan umat Katolik Amerika Serikat. Berbagai komunitas Katolik di AS dilaporkan merayakan momen bersejarah ini, mengekspresikan harapan dan doa mereka untuk kepemimpinan Paus Leo XIV.
Kegembiraan atas terpilihnya Paus Leo XIV juga datang dari tokoh politik AS lainnya. Mantan Presiden Donald Trump turut menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Paus baru asal Amerika tersebut, menyebutnya sebagai “Kehormatan Besar Bagi AS.”
Tak lama setelah terpilih, Paus Leo XIV dilaporkan telah menyapa umat Katolik di seluruh dunia. Dalam pesan pertamanya, ia menyerukan pesan universal, “Semoga Damai Menyertai Kalian Semua,” sebuah kalimat yang membawa harapan akan kepemimpinan yang mempersatukan dan penuh kasih.
Profil Paus Leo XIV sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat kini menjadi sorotan dunia. Latar belakang dan perjalanan spiritualnya hingga mencapai posisi tertinggi di Vatikan menarik perhatian banyak pihak, baik dari kalangan umat Katolik maupun pengamat internasional. Banyak harapan disematkan di pundak Paus Leo XIV, terutama terkait isu-isu global, dialog antaragama, dan pembaharuan di dalam Gereja.
Implikasi dan Makna bagi Amerika Serikat
Terpilihnya seorang warga negara AS sebagai Paus memiliki implikasi simbolis dan diplomatik yang signifikan. Bagi Amerika Serikat, ini adalah sebuah momen pengakuan dan kebanggaan, seperti yang diungkapkan oleh Mantan Presiden Biden. Hubungan antara Amerika Serikat dan Vatikan, yang telah terjalin lama, diperkirakan akan mendapatkan dimensi baru dengan adanya Paus yang memiliki akar budaya Amerika.
Pernyataan “sangat senang” dari Joe Biden mencerminkan sentimen banyak warga Amerika, khususnya komunitas Katolik yang besar di negara tersebut. Kehadiran Paus Leo XIV diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam kepemimpinan Gereja Katolik global, sekaligus mempererat jembatan pemahaman antara berbagai budaya dan bangsa.
Dunia kini menantikan langkah-langkah awal Paus Leo XIV dalam memimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia. Harapan akan perdamaian, keadilan, dan kasih menjadi doa yang menyertai awal pontifikat Paus pertama dari Amerika Serikat ini, sebuah babak baru yang disambut dengan penuh sukacita dan pengharapan, terutama dari tanah kelahirannya.