Garam adalah bumbu dapur yang hampir selalu hadir dalam setiap hidangan. Rasanya yang gurih membuat makanan menjadi lebih lezat. Namun, di balik kenikmatannya, konsumsi garam yang berlebihan dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama tekanan darah.

PAFI MENGGALA, sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan dampak buruk konsumsi garam berlebih dan pentingnya menjaga tekanan darah agar tetap stabil.

Kenapa Garam Bisa Berbahaya?

Garam mengandung natrium, mineral penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Fungsi utamanya adalah membantu menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf serta otot. Namun, jika terlalu banyak mengonsumsi natrium, tubuh akan menahan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan tersebut. Akibatnya, volume darah meningkat dan tekanan pada pembuluh darah ikut naik.

PAFI MENGGALA menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa terjadi tanpa gejala yang jelas, tetapi dampaknya sangat besar bagi jantung, otak, dan ginjal.

Hubungan Garam dan Tekanan Darah

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam berlebih secara konsisten berkontribusi langsung terhadap peningkatan tekanan darah. Hipertensi menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Bahkan, World Health Organization (WHO) menyarankan batas konsumsi garam maksimal per orang dewasa adalah 5 gram per hari—sekitar satu sendok teh.

Sayangnya, menurut PAFI MENGGALA, banyak masyarakat tidak menyadari bahwa makanan olahan, makanan cepat saji, dan bahkan makanan ringan seperti keripik mengandung garam dalam jumlah yang cukup tinggi.

Tanda-Tanda Anda Mengonsumsi Garam Berlebihan

Meskipun tidak selalu terlihat langsung, ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda mendapatkan asupan garam terlalu tinggi, antara lain:

  • Sering merasa haus berlebihan

  • Wajah atau tubuh terasa bengkak, terutama di pagi hari

  • Tekanan darah meningkat saat diperiksa

  • Sering buang air kecil

  • Merasa lelah tanpa sebab yang jelas

PAFI MENGGALA menyarankan untuk rutin memeriksakan tekanan darah, terutama bagi Anda yang sering mengonsumsi makanan tinggi garam.

Cara Mengurangi Asupan Garam

Mengurangi garam bukan berarti menghilangkan rasa dalam makanan. Anda bisa tetap menikmati makanan sehat tanpa harus mengorbankan kenikmatannya. Berikut beberapa tips dari PAFI MENGGALA untuk mengurangi garam dalam keseharian:

  1. Masak Sendiri di Rumah
    Dengan memasak sendiri, Anda bisa mengontrol jumlah garam yang digunakan. Cobalah gunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, jahe, merica, atau kunyit untuk menambah cita rasa.

  2. Periksa Label Makanan
    Saat membeli produk kemasan, perhatikan kandungan natrium pada label gizi. Pilih produk rendah garam bila memungkinkan.

  3. Batasi Konsumsi Makanan Olahan
    Sosis, kornet, mie instan, dan keripik adalah beberapa contoh makanan olahan dengan kandungan garam tinggi.

  4. Jangan Menambahkan Garam Tambahan di Meja Makan
    Hindari kebiasaan menambahkan garam sebelum mencicipi makanan. Seringkali makanan sudah cukup asin tanpa perlu tambahan.

  5. Pilih Camilan Sehat
    Gantilah camilan tinggi garam dengan buah segar, kacang tanpa garam, atau yoghurt tanpa pemanis dan garam tambahan.

Peran PAFI MENGGALA dalam Edukasi Gizi Seimbang

Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI MENGGALA berkomitmen untuk terus menyuarakan pentingnya pola makan sehat kepada masyarakat. Kampanye gizi seimbang dan kontrol tekanan darah menjadi fokus utama, karena kesehatan jangka panjang sangat ditentukan oleh kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.

PAFI juga mendukung tenaga farmasi untuk menjadi agen edukasi, tidak hanya soal obat-obatan, tapi juga pencegahan penyakit melalui pola hidup sehat.

Garam memang penting bagi tubuh, tapi harus dikonsumsi dalam batas yang wajar. Terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Dengan perubahan sederhana dalam pola makan, Anda dapat menjaga tekanan darah tetap stabil dan tubuh tetap sehat.

PAFI MENGGALA mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi makanan, memperhatikan kandungan garam, dan menjadikan pola hidup sehat sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Jangan tunggu sampai penyakit datang. Lebih baik mencegah sejak dini demi kesehatan jangka panjang.